MEMBANGUN SEKOLAH UNGGULAN
Dewasa ini masyarakat sudah pandai melihat bagaimana lembaga
pendidikan itu cocok atau tidak bagi pendidikan anak-anaknya, tentunya tidak
hanya cocok saja tetapi harus mempunyai keunggulan. Untuk mencari sekolah yang
cocok banyak, mungkin cocok dengan isi kantongnya, cocok dengan jarak
tempuhnya, cocok dengan guru-gurunya dan sebagainya, tetapi mencari
atau mendapatkan sekolah unggulan tidak mudah.
Sekolah adalah bagian dari masyarakat, karena terletak di
tengah-tengah masyarakat,sehingga perlu adanya dukungan dari masyarakat, dari
masyarakat untuk masyarakat, sehingga untuk menjadi sekolah unggulan kita perlu
menggali kebutuhan apa saja yang sesuai dengan lingkungan masyarakat setempat.
Sekolah unggulan tidak perlu adanya proses seleksi dalam
penerimaan anak didik baru, karena kalau sekolah itu sudah melakukan seleksi
kemudian yang diambil adalah anak-anak yang terbaik maka itu bukan sekolah
unggulan tetapi sekolah kumpulan anak pintar yang belum tentu nantinya akan
menjadi orang-orang yang sukses kalau dalam prosesnya ada yang tidak benar.
Sekolah unggulan adalah sekolah yang bisa merubah anak didik yang biasa-biasa
saja menjadi anak yang luar biasa, ibaratnya sampah dapat menjadi emas. Untuk
merubah sampah menjadi emas diperlukan mesin untuk mengolahnya, mesinnya adalah
berupa lembaga sekolah yang didalamnya terdapat orang-orang yang unggul.
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam membuat sekolah
unggulan :
1. Fasilitas/Sarana
Pendidikan yang bermutu harus ditunjang dengan fasilitas
yang mendukung. Beberapa contoh sekolah unggulan yang ada seperti SMPN 1
Yogyakarta, Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, SMAN 5
Semarang, SMPN 1 Cikarang Utara ternyata mempunyai fasilitas yang mendukung,
diantaranya :
- Laboratorium
Bahasa
- Laboratorium
IPA
- Laboratorium
Komputer
- Fasilitas
Internet
- Perpustakaan
dengan jumlah koleksi buku yang lebih dari 9.000 judul
- Mushola/Masjid
- Ruang
ber-AC
- Audio
Visual
- Kantin
- Sarana
Olah Raga
Dengan motto kesederhanaan, optimalisasi dan berorientasi
masa depan SMP IT Al-Fawwaz tidak dapat terpaku pada fasilitas atau sarana yang
modern misalnya, tetapi diperlukan orang-orang yang mempunyai daya kreativitas
tinggi, misalnya kita dapat menjadikan alam ini sebagai laboratorium IPA,
memanfaatkan bahan-bahan disekeliling kita menjadi alat peraga, belajar di alam
terbuka, belajar mengenal masyarakat sekitar. Meskipun demikian fasilitas yang
modern juga menjadi salah satu daya tarik sendiri orang tua untuk menyebutnya
sebagai sekolah unggulan.
2. Program
Ekstrakurikuler
Beberapa sekolah diatas menawarkan program yang banyak
diminati oleh masyarakat seperti Marawis,Sepak Bola/Footsal, Musik bahkan di
SMPN 1 Yogyakarta ada program aeromodeling yang tergolong mahal.
SMP IT Al-Fawwaz juga mempunyai program ekstrakurikuler yang
dikembangkan sesuai dengan perkembangan siswa, ada beladiri pencak silat,
footsal, tenis meja, bola basket, klub bahasa, kepemimpinan, robotic, KIR, seni
disamping ada program pengembangan diri antara lain muhadharah, membaca do’a
dan ayat-ayat suci al qur’an pada awal jam pelajaran, sholat berjamaah, pramuka
3. Peran Kepala
Sekolah
Peran kepala sekolah sangat strategis dan krusial dalam
rangka mengelola sumber daya manusia secara profesional sesuai dengan
bidangnya, sehingga ada semangat besar dari team work untuk bekerja dan berprestasi,
jangan sampai ada sentralisasi.
Program-program yang dibuat harus dibahas dan dikerjakan
secara team, sehingga nantinya akan berjalan dengan baik.
4. Menciptakan
kultur sekolah
Kultur sekolah atau budaya sekolah sangat sedikit
dibicarakan orang, karena pada sekolah-sekolah umumnya lebih sibuk berbicara
kurikulum, jumlah ketersediaan guru, tunjangan guru, target kelulusan pada
ujian nasional. Menurut Komarudin Hidayat, banyak anak yang memiliki bakat
hebat, tapi karena kondisi sekolahnya tidak mendukung, anak tidak tumbuh
optimal. Bakatnya terpendam bahkan mati. Sebaliknya anak yang kepandaian dan
bakatnya sedang-sedang saja, tetapi karena lingkungan sekolahnya bagus, anak
tersebut tumbuh sebagai anak yang mandiri dan sukses.
Menurut Al Arifin, budaya sekolah yang positif akan
mendorong semua warga sekolah untuk bekerjasama yang didasarkan saling percaya,
mengundang partisipasi seluruh warga, mendorong munculnya gagasan-gagasan baru,
dan memberikan kesempatan untuk terlaksananya pembaharuan di sekolah yang
semuanya ini bermuara pada pencapaian hasil terbaik. Budaya sekolah yang baik
dapat menumbuhkan iklim yang mendorong semua warga sekolah untuk belajar, yaitu
belajar bagaimana belajar dan belajar bersama. Akan tumbuh suatu iklim bahwa
belajar adalah menyenangkan dan merupakan kebutuhan, bukan lagi keterpaksaan.
Pendidikan karakter dan budaya sekolah sangat berkaitan,
tanpa budaya sekolah yang bagus akan sulit melakukan pendidikan karakter bagi
anak-anak didik kita. Jika budaya sekolah kita sudah mapan, maka siapapun yang
masuk dan bergabung ke sekolah itu hampir secara otomatis akan mengikuti
tradisi yang telah ada.
Ada beberapa macam kultur yang akan ditanamkan pada SMP IT
Al-Fawwaz antara lain :
- Budaya
5R ( Ringkas, Resik, Rawat, Rajin, Rapih )
- Gemar
Membaca
- Sholat
Dhuha
- Sholat
Dzuhur dan Sholat Azhar Berjamaah
- Bicara
Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
- Membiasakan
menganggap WC seperti di rumahnya sendiri
- Membuang
sampah sesuai jenisnya
- Budaya
bersih disetiap tempat
5. Studi Banding
dengan Sekolah yang sudah maju
Kegiatan ini sangat membantu, karena kita akan menjadi tahu
letak kekurangan pada kita, sehingga kita termotivasi untuk meniru
keberhasilannya, ada semangat tinggi untuk memperbaiki dan menimbulkan ide yang
baru.
6. Kreativitas
tinggi
Kreativitas adalah kemampuan mencipta, sehingga akan lahir
penemuan-penemuan baru yang tidak dibayangkan orang sebelumnya, bahkan bisa
mengubah kotoran menjadi emas. Banyak orang atau lembaga yang tidak
mengapresiasikan kreativitas, sehingga organisasi berjalan di tempat dan
akhirnya gulung tikar atau tidak mengalami kemajuan. Sebagai sekolah unggulan
harus mampu merangsang lahirnya kreativitas anak didiknya misalnya dengan
lomba-lomba yang akan mendorong anak didik mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Penulis dapat menyimpulkan bahwa sekolah unggulan itu adalah
sekolah yang dapat merubah sampah menjadi emas, artinya dari anak yang
biasa-biasa saja menjadi anak yang luar biasa. Untuk merubah sampah menjadi
emas maka diperlukan proses dengan mesin yang unggul.
Sumber: http://soewatno.blogspot.com/2012/09/membangun-sekolah-unggulan.html